BOLTIM - Tak ada yang menyangka keluguan dan kepolosan gadis cantik asal desa Kokapoy Kecamatan Modayag sebut saja Mekar (14), justru dimanfaatkan pria hidung belang. Ayah satu anak berinisial YM alias Yudas (25) warga Desa Dodap Atas Kecamatan Tutuyan merenggut mahkota kesucian siswi SMP tersebut pada Minggu (10/2/2013).
Wajah Mekar hanya tertunduk malu saat didampingi sang tante saat memberikan keterangan di hadapan kepolisian. Mekar melaporkan Yudas karena tega mengkhianati cinta tulusnya ke Kepolisian Sektor Urban Kotabunan, pada Selasa (12/2/2013).
"Dia membujuk saya, saya menolak karena takut. Namun dia terus memaksa saya sudah tidak bisa mengontrol diri," ujar Mekar kepada penyidik.
Katanya, lalu pelaku menyeret dirinya ke sebuah gubuk pengolahan kelapa. Disitulah kesuciannya dinodai oleh Yudas dengan melakukan hubungan laiknya suami istri. Tak hanya sekali Yudas melakukannya di tempat tersebut hingga 3 kali. "Disitu 3 kali dia lakukan," kata Mekar sambil menundukkan kepalanya.
Ternyata keberingasan nafsu bejat, Yudas tak berhenti ditempat itu. Yudas mengajak dirinya ke rumah orangtua pelaku hingga Senin (11/2/2013). "Di rumah mereka kami lakukan 2 kali," jelasnya lagi.
Hal ini ternyata mengundang kecurigaan sang tante, sebab Mekar tidak pulang semalaman. Wanita tersebut mengatakan orang tua Mekar sedang berada ke Jakarta sehingga Mekar dititipkan kepadanya. Kecurigaannya muncul ketika keponakannya yang masih tercatat sebagai siswi kelas 3 di SMP Modayag ini tak pulang. Saat diinterogasi barulah dirinya tahu kejadian tersebut setelah Mekar mengakui perbuatan Yudas padanya. "Pokoknya saya tidak terima," tuturnya.
Pelaku Yudas saat ditemui di Polsek Urban Kotabunan pascadiamankan polisi mengakui semua berbuatannya menggauli korban sebanyak 5 kali. Dia menuturkan dirinya dengan korban memiliki hubungan pacaran. "Kami pacaran sudah satu malam. Dia (korban) mau saya nikahi. Waktu begitu (berhubungan intim) dia masih perawan," bebernya pria yang mengaku telah cerai dengan istrinya.
Kapolsek Urban Kotabunan, Kompol Hamdi Lobangon saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. "Korban sudah dimintai keterangan, sudah dilakukan visum namun hasilnya belum ada. Laporannya adalah dugaan pencabulan," terang Hamdi.
Posting Komentar