Riyadh - Dinikahkan secara paksa dengan seorang datuk berusia 90 tahun, remaja Arab Saudi berusia 15 tahun nekat lari. Anak perempuan ini lari setelah mengurung diri di dalam kamar saat malam pertama.
Surat khabar setempat melaporkan,remaja ini mengurung diri di dalam kamar selama 2 hari sebelum akhirnya lari ke rumah orangtuanya. Sang mempelai lelaki tidak terima dengan kaburnya sang mempelai wanita yang baru dinikahinya. Dia pun menuntut orangtua si gadis untuk mengembalikan wang mahar sebanyak 64 ribu Rial .
Bahkan si mempelai lelaki mencurigai adanya konspirasi dalam insiden ini. Kepada surat khabar setempat Al-Hayat, datuk yang tidak disebut namanya ini merasa telah ditipu.
"Saya merasa adanya konspirasi oleh ibunya terhadap saya. Saya akan mengajukan gugatan ke mahkamah dan meminta orangtuanya mengembalikan wang saya," tutur sang mempelai lelaki seperti dilansir Sydney Morning Herald, Selasa (8/1/2013).
Terhadap kes ini, sejumlah aktivis di Arab Saudi menyerukan kepada otoriti setempat untuk melakukan intervensi terhadap kes ini. Mereka mendorong otoriti setempat untuk memastikan bahawa remaja yang berasal dari kota Jizan di sebelah selatan dekat perbatasan dengan Yaman, ini tidak dikembalikan kepada si mempelai lelaki.
"Mendesak otoriti setempat untuk segera melakukan intervensi demi menyelamatkan remaja ini dari bencana," ujar Suhaila Zain al-Abidin dari Komuniti HAM Nasional.
Diketahui bahawa Arab Saudi tidak memiliki batasan usia minimum dalam pernikahan. Namun baru-baru ini pemerintah Saudi pernah menyatakan, pihaknya tengah bekerja untuk menyusun peraturan yang melindungi keselamatan gadis muda. Hasil penelitian seorang dosen bernama Ali Abdul Rahman al-Roumi menunjukkan, lebih dari 5,000 gadis di bawah umur 14 tahun di Arab Saudi dipaksa menikah setiap tahunnya.
Surat khabar setempat melaporkan,remaja ini mengurung diri di dalam kamar selama 2 hari sebelum akhirnya lari ke rumah orangtuanya. Sang mempelai lelaki tidak terima dengan kaburnya sang mempelai wanita yang baru dinikahinya. Dia pun menuntut orangtua si gadis untuk mengembalikan wang mahar sebanyak 64 ribu Rial .
Bahkan si mempelai lelaki mencurigai adanya konspirasi dalam insiden ini. Kepada surat khabar setempat Al-Hayat, datuk yang tidak disebut namanya ini merasa telah ditipu.
"Saya merasa adanya konspirasi oleh ibunya terhadap saya. Saya akan mengajukan gugatan ke mahkamah dan meminta orangtuanya mengembalikan wang saya," tutur sang mempelai lelaki seperti dilansir Sydney Morning Herald, Selasa (8/1/2013).
Terhadap kes ini, sejumlah aktivis di Arab Saudi menyerukan kepada otoriti setempat untuk melakukan intervensi terhadap kes ini. Mereka mendorong otoriti setempat untuk memastikan bahawa remaja yang berasal dari kota Jizan di sebelah selatan dekat perbatasan dengan Yaman, ini tidak dikembalikan kepada si mempelai lelaki.
"Mendesak otoriti setempat untuk segera melakukan intervensi demi menyelamatkan remaja ini dari bencana," ujar Suhaila Zain al-Abidin dari Komuniti HAM Nasional.
Diketahui bahawa Arab Saudi tidak memiliki batasan usia minimum dalam pernikahan. Namun baru-baru ini pemerintah Saudi pernah menyatakan, pihaknya tengah bekerja untuk menyusun peraturan yang melindungi keselamatan gadis muda. Hasil penelitian seorang dosen bernama Ali Abdul Rahman al-Roumi menunjukkan, lebih dari 5,000 gadis di bawah umur 14 tahun di Arab Saudi dipaksa menikah setiap tahunnya.
(nvc/ita) detikNews
Posting Komentar